Salah satu manfaat penerapan strategi SEO atau Search Engine Optimization dalam digital marketing adalah untuk menaikkan brand awareness perusahaan. Tidak hanya itu, SEO juga berfungsi dalam hal meningkatkan kunjungan trafik untuk berada di halaman utama mesin pencarian. Banyaknya orang-orang yang mengakses internet, membuat SEO kini semakin naik daun. Sehingga, penerapan SEO yang tepat akan membuat bisnis Anda lebih terlihat menonjol dibanding kompetitor.
Banyak sekali langkah-langkah optimasi SEO dalam digital marketing yang perlu diterapkan. Salah satunya adalah pemilihan kata kunci yang tepat untuk diterapkan di dalam sebuah artikel. Kata kunci tersebut biasanya akan dimasukkan ke dalam artikel dengan persentase jumlah kata yang tidak dapat diukur jumlahnya tiap artikel. Oleh karena itu, ada faktor yang dinamakan keyword density, faktor ini amat sangat perlu diperhatikan, agar optimasi SEO dan keyword dinilai baik oleh pengguna internet dan Google.
Daftar Isi:
- Apa Itu Keyword Density?
- Bagaimana Cara Menentukan Keyword Density
- Perlu Berapa Banyak Kata Kunci dalam 1 Artikel?
- Perhatikan Keyword Stuffing
- Tools untuk Mengecek Keyword Density
- Keyword Density atau Varian Kata Kunci?
Apa Itu Keyword Density?
Dalam melakukan optimasi SEO, diperlukan keyword dengan jumlah search volume dan kompetisi yang sesuai. Agar lebih optimal, perlu dimasukkan satu keyword ke dalam artikel dengan jumlah yang sesuai. Keyword density merupakan persentase frekuensi munculnya kata kunci dalam suatu artikel atau konten website. Keyword density juga seringkali disebut sebagai frequency keyword.
Dalam konteks penggunaan SEO, keyword density digunakan untuk mengukur seberapa banyak kata kunci muncul dalam suatu website. Dengan mengetahui kepadatan kata kunci, Anda dapat memastikan kata kunci tersebut seimbang atau tidak dalam satu artikel. Nantinya, juga akan ada penilaian tersendiri oleh mesin pencari, apakah persentase jumlah keyword yang Anda masukkan telah cukup, kurang, atau bisa jadi terlalu over used.
Bagaimana Cara Menentukan Keyword Density
Agar dapat mencapai presentase keyword density yang optimal dan ideal, penting bagi Anda untuk menentukan total presentase keyword density sebagai acuan dasar. Berikut rumus yang dapat Anda gunakan untuk mengukur keyword density dalam satu artikel:
(total kata kunci yang dipilh : total seluruh kata dalam satu artikel) X 100%
Contohnya, kata ”keyword density” muncul sebanyak 25 kali dalam artikel yang Anda tulis dengan total kata keseluruhan adalah 1.000. Maka hasilnya seperti berikut:
(25 : 1.000) X 100% = 2,5%
Bagaimana, mudah sekali bukan? Sekarang Anda dapat menghitung persentase munculnya keyword di dalam artikel yang sedang Anda tulis untuk mengoptimalkan SEO.
Baca Juga: Belajar SEO Untuk Pemula
Perlu Berapa Banyak Kata Kunci dalam 1 Artikel?
Setelah mengetahui bagaimana cara menghitung keyword density dalam sebuah artikel, pasti ada pertanyaan yang muncul di kepala Anda tentang berapa frekuensi keyword density yang harus dimasukkan di dalam sebuah konten? Jawabannya, ini semua tergantung berapa jumlah kata yang ada di dalam konten tersebut.
Jika konten Anda memiliki jumlah kata sebanyak 200 kata, maka disarankan jumlah keyword yang dimasukkan adalah 10 kali pengulangan saja. Di luar itu, ditakutkan akan dianggap berlebihan dan spam oleh Google. Jadi, silahkan untuk memasukkan sebanyak 5% dari jumlah kata yang Anda gunakan dalam satu artikel. Dengan begitu, penerapan optimasi SEO akan lebih sempurna dan pembaca pun juga lebih nyaman saat membaca.
Perhatikan Keyword Stuffing
Jika Anda pernah membaca suatu artikel dan menemukan satu keyword short tail atau long tail keyword yang seringkali berulang, bagaimana perasaan Anda? Inilah yang dinamakan keyword stuffing. Keyword stuffing merupakan penggunaan kata kunci yang berlebihan dan tidak alami di dalam suatu artikel.
Biasanya, mereka yang memakai strategi ini ingin memanipulasi mesin pencari supaya halaman website mereka dianggap sangat relevan dengan kata kunci yang ditargetkan. Alih-alih menjadi sebuah konten yang natural, penempatan kata kunci yang berulang malah membuat para pembaca sulit memahami konten yang mereka sajikan.
Nah, jika Anda merasa persentase keyword yang Anda tulis sudah terlalu tinggi, ada baiknya merubah kata kunci tersebut dengan kata kunci alternatif yang masih relevan. Anda juga dapat melakukan parafrase keyword yang unik, namun tidak membuat pembaca kehilangan esensi dari artikel Anda. Kini, banyak sekali tools yang hadir di internet untuk memudahkan Anda dalam menemukan keyword yang tepat dan melakukan strategi pengukuran keyword density.
Tools untuk Mengecek Keyword Density
Setelah mengetahui apa itu keyword density dan bagaimana cara mengukurnya, Anda dapat menggunakan tools gratis dan berbayar yang tersebar di internet. Tools ini akan untuk memudahkan Anda menghitung keyword density dalam sebuah artikel. Berikut beberapa tools yang dapat Anda gunakan:
- Yoast SEO
Yoast SEO merupakan salah satu tools SEO yang dapat Anda gunakan untuk mengecek keyword density. Anda hanya perlu memasukkan keyword dan mengecek seberapa banyak keyword tersebut ada di dalam artikel yang Anda tulis. Jika bullet berwarna hijau tampil, artinya keyword density di dalam artikel Anda dinilai bagus dan cukup optimal jumlahnya.
- Small SEO Tools
Tools selanjutnya yang digunakan untuk dapat mengecek keyword density adalah Small SEO Tools. Selain digunakan untuk mengecek keyword density, tools ini juga mampu mengecek plagiarisme di artikel yang telah Anda buat.
- Wordcounter
Tools terakhir yang dapat mengukur keyword density adalah Wordcounter. Untuk menggunakan fitur keyword density Anda cukup melakukan copy-paste artikel yang sudah dibuat. Lalu, hasil perhitungan keyword density akan ditampilkan di bagian bawah artikel. Anda hanya perlu mengatur acuan berapa keyword density berdasarkan jumlah kata.
Keyword Density atau Varian Kata Kunci?
Variasi kata kunci adalah salah satu opsi yang dapat Anda gunakan untuk mendapati keyword density yang cukup dalam sebuah artikel. Misalnya seorang pengunjung website ingin menelusuri istilah “laptop bekas untuk dijual”. Bisa jadi mereka memasukkan kata kunci tersebut, namun bisa jadi mereka menggunakan kata kunci yang bebeda.
Meski kata kunci yang dimasukkan sama, pengunjung ingin mencari dan kemungkinan membeli laptop sangat tinggi. Itulah mengapa penting untuk memberikan variasi kata kunci selain berfokus pada keyword density yang ada. Cara ini akan memaksimalkan visibilitas potensial untuk kueri yang sangat komersial.
Namun, ada beberapa variasi kata kunci yang berbeda dan Anda harus dapat menggunakan variasi kata kunci di satu halaman website di seluruh website untuk memaksimalkan visibilitas dan menarik audiens yang luas dan serelevan mungkin. Memang, melakukan pemilihan kata kunci dan memasukkan kata kunci yang banyak, adalah salah satu rumus SEO yang dulu diamini oleh banyak orang. Lalu, bagaimana sih cara mengoptimalkan SEO selain keyword density? Anda dapat mengubungi jasa SEO terbaik yang berada di Jakarta dan Semarang, yakni RECTmedia. Kami tunggu ya!