Perlu Anda ketahui bahwa cara menghitung conversion rate pada website sebenarnya sangat mudah untuk dilakukan.
Conversion rate sendiri adalah sebuah parameter yang umumnya digunakan dalam dunia digital marketing. Tujuannya adalah untuk menghitung keberhasilan sebuah konten atau strategi digital marketing yang tengah dijalankan. Semakin tinggi conversion rate website yang diperoleh, maka semakin tinggi pula tingkat kesuksesan strategi digital marketing bisnis Anda.
Ada beberapa tipe conversion yang dapat Anda hitung menggunakan conversion rate. Diantaranya adalah pengunjung website yang melakukan pembelian, pengisian data, menghubungi customer service, menggunakan fitur yang terdapat dalam website hingga berlangganan newsletter. Dengan ini, dapat disimpulkan bahwa conversion tidak hanya berupa pemesanan produk atau layanan jasa saja.
Bagi Anda yang ingin mengetahui cara menghitung conversion rate serta tips meningkatkannya agar strategi marketing Anda berjalan lebih efektif, maka simak artikel berikut ini hingga akhir.
3 Langkah Menghitung Conversion Rate Paling Mudah
Di bawah ini merupakan 3 langkah menghitung conversion rate yang paling mudah Anda gunakan, yaitu:
- Anda dapat membagi jumlah conversion dengan total pengunjung dalam kurun waktu 1 bulan.
- Kemudian kalikan hasil dari pembagian tersebut dengan 100%.
- Nah, hasil akhir dari perkalian inilah yang menjadi hasil dari conversion rate dalam website Anda.
Dari cara di atas, maka Anda akan mendapatkan rumus sebagai berikut:
Conversion rate = (total conversion : total pengunjung selama 1 bulan) x 100%
Contoh:
Pada bulan Maret 2022, website Anda memiliki total conversion berupa pembelian produk sebanyak 1.850 pcs dengan total pengunjung sekitar 35.126 user. Maka hasil yang akan Anda dapatkan jika menggunakan rumus di atas, yaitu:
(1.850 : 35.126) x 100% = 5,26%.
Bagaimana, mudah sekali bukan cara menghitung conversion rate?
Lalu Berapa Angka Conversion Rate Website yang Bagus dan Ideal?
Berdasarkan data Wordstream yang didapat melalui survey, saat ini rata-rata conversion rate pada umumnya ada di angka 2.35%. Angka yang tidak terlalu sulit untuk dicapai. Namun untuk beberapa industri dan pengiklan dengan hasil conversion rate terbaik, conversion rate ideal mereka bisa mencapai dua kali lipat dari angka tadi.
Siap memaksimalkan conversion rate website Anda?
Tips Meningkatkan Conversion Rate untuk Website
Setelah mengetahui cara menghitung conversion rate, Anda dapat menyimak beberapa tips untuk meningkatkan conversion rate berikut ini:
Buat Penawaran dan Manfaatkan Fitur Pop Up
Ketika mengunjungi sebuah website, Anda pasti pernah melihat tampilan pop up di dalamnya. Fitur seperti pop up ini dapat Anda manfaatkan untuk mempromosikan produk atau jasa Anda. Isi dari sebuah pop up dapat berupa desain visual, headline atau kalimat promosi yang dibuat dengan tujuan menarik minat pengunjung agar melihat lebih lanjut terkait isi pop up tersebut dan melakukan konversi.
Tentunya, fitur ini efektif meningkatkan conversion rate website dengan baik. Jadi, pastikan Anda menggunakan fitur pop up pada halaman utama website dan membuatnya sekreatif mungkin agar dapat menarik perhatian seluruh pengunjung website yang melihatnya.
Membuat Halaman Website yang Menarik dan Mudah Diakses Oleh User
Sebagian besar user yang berkunjung pada sebuah website cenderung menyukai tampilan halaman yang unik dan menarik. Dari sini dapat Anda ketahui bahwa first impression sangatlah penting bagi setiap user atau pengunjung website. Untuk itu, pastikan bahwa halaman website Anda memberikan first impression yang baik. Misalnya dengan membuat tampilan desain UI/UX website yang menarik. Seperti menambahkan animasi atau video, membuat visual produk yang tidak kaku dan monoton serta pemilihan tone warna yang nyaman dimata menghadirkan user experience yang baik. Sehingga pengunjung akan lebih tertarik melakukan conversion melalui website Anda.
Selain itu, Anda juga perlu memperhatikan berapa lama waktu yang dibutuhkan user untuk membuka halaman website Anda. Cek secara berkala, pastikan semua laman dapat terbuka dengan cepat agar user tidak menunggu lama dan berakhir berubah pikiran.
Tambahkan CTA
Umumnya, CTA atau Call-to-Action dapat Anda tambahkan di bagian akhir atau paragraf penutup artikel. Namun, Anda juga dapat menambahkan CTA pada bagian awal, tengah maupun akhir halaman website Anda. CTA sendiri merupakan kalimat ajakan untuk mengunjungi suatu laman produk, jasa atau contact person agar user melakukan pembelian produk atau jasa yang bersangkutan. Benar, tujuan utama CTA adalah mengarahkan para pengunjung untuk melakukan conversion. Buatlah kalimat ajakan yang memancing user atau pengunjung website untuk mengkliknya! Contohnya promo diskon potongan harga, gratis e-book, konsultasi gratis atau lainnya.
Pastikan Anda Memaksimalkan Layanan Customer Service
Jika ada seseorang yang mengunjungi website Anda untuk bertanya seputar rincian produk, namun tidak ada layanan customer service disana. Maka besar kemungkinan pengunjung tersebut akan keluar dari website Anda dan memutuskan untuk tidak jadi tertarik pada produk Anda. Oleh sebab itu, penting sekali untuk memaksimalkan layanan customer service dalam website Anda.
Mulai dari mencantumkan nomor contact person, alamat email, formulir hingga menyediakan fitur chat otomatis atau chat bot. Dengan adanya layanan customer service ini, tidak akan ada pengunjung yang terlewatkan. Kredibilitas website Anda pun akan meningkat dan Anda dapat memperoleh conversion website dengan maksimal.
Melakukan Strategi Remarketing
Bila keempat tips diatas telah Anda lakukan, lakukan satu tips ini juga yang tidak kalah efektif dalam memaksimalkan conversion rate website Anda yaitu strategi remarketing.
Remarketing membantu Anda menampilkan produk atau layanan Anda kepada user-user yang sebelumnya telah berkunjung ke website Anda. Strategi remarketing paling umum adalah dengan mengirimkan email yang berisi produk atau layanan bisnis Anda kepada user agar mereka kembali tertarik dan melakukan konversi yang tertunda.
User yang sebelumnya hanya penasaran dengan produk atau layanan Anda dan tidak melakukan konversi menjadi melakukan konversi. User yang sebelumnya tertarik namun lupa melakukan konversi karena kendala tertentu, menjadi ingat setelah melihat konten remarketing Anda dan melakukan konversi
Itulah informasi seputar cara menghitung conversion rate yang bisa Anda ketahui. Dengan begini, Anda bisa mengetahui conversion yang dimiliki oleh website secara mandiri dan menghitungnya dengan akurat. Bahkan Anda bisa sekaligus meningkatkannya menjadi lebih baik lagi.Namun apabila Anda memiliki kesulitan dalam menghitung secara mandiri dan membutuhkan jasa agensi, khususnya dalam meningkatkan conversion rate website. Bekerja sama dengan digital agency seperti kami, RECTmedia, merupakan pilihan yang tepat.