Pernahkah Anda berfikir mengapa suatu konten tiba-tiba bisa viral, sedangkan konten yang lainnya tidak? Usut punya usut, viralnya sebuah konten bukan terjadi secara tiba-tiba, melainkan ada strategi yang dinamakan viral marketing.
Strategi viral marketing ini sebenarnya sudah lama ada dan memang dibuat secara sengaja. Namun dengan berederarnya istilah kata “viral” dan penggunaan media sosial yang semakin masif, strategi viral marketing ini semakin gencar digunakan.
Daftar Isi:
- Pengertian Viral Marketing
- Contoh Viral Marketing
- Keuntungan Viral Marketing
- Kekurangan Viral Marketing
- Tips Mengoptimasi Viral Marketing
Pada dasarnya, sebuah konten biasanya akan berjalan secara organik, sehingga audiens lebih aware terhadap campaign yang sedang dikerjakan. Tetapi untuk mempercepat proses transfer sebuah viralitas, digunakan strategi viral marketing yang kini banyak digunakan. Jika Anda sedang berkuliah atau bekerja di bidang marketing dan agency, coba simak artikel berikut!
Pengertian Viral Marketing
Viral marketing merupakan sebuah strategi pemasaran yang mengandalkan audiens atau netizen untuk menyebarluaskan suatu konten. Entah bisa melalui fitur repost, comment, like, dan penggunaan tagar di konten tersebut. Biasanya, penyebarluasan viral marketing bisa terjadi secara organik atau dibuat.
Viral marketing umumnya berjalan secara organik karena konten tersebut dinilai sangat menarik dari segi kelucuan, kesedihan, hingga konten yang memicu sebuah emosi. Dengan begitu, konten viral marketing dapat menyebar begitu masif.
Faktor lain yang membuat viral marketing bisa semakin menyebar adalah bantuan dari lintas platform ke dunia nyata dengan strategi organik yang dinamakan Word of Mouth atau dari mulut ke mulut. Dengan racikan viral marketing yang ada di media sosial dan bantuan marketing Word of Mouth, hasil dari campaign akan lebih efektif untuk menunjang brand awareness dan sales suatu produk.
Contoh Viral Marketing
1. Filosofi Pete
Tokopedia, salah satu marketplace yang ada di Indonesia ini menayangkan sebuah iklan dengan konsep yang menceritakan tentang suatu bahan makanan yang banyak tidak disukai. Iklan ini memberikan pesan bahwa jika kita pernah mau mencoba, kita tidak akan pernah tau hasilnya. Entah itu akan berhasil atau tidak, ada baiknya kita percaya terlebih dahulu untuk mencoba.
2. Om Jin di Iklan Rokok
Sejak pertama kali muncul, iklan dengan subjek jin di sebuah brand rokok Indonesia yang terkenal ini sudah langsung menjadi tren dan dibicarakan banyak orang. Malahan, apa yang diucapkan jin tersebut sudah menjadi daya tarik tersendiri dan brand rokok tersebut berlanjut menayangkan beberapa iklan dengan cerita lain oleh subjek yang masih sama.
Baca Juga: Membuat Konten Marketing yang Menarik
Keuntungan Viral Marketing
Jika dilihat secara langsung memang banyak sekali kelebihan viral marketing untuk diterapkan dalam campaign sebuah brand. Nah, berikut kami rangkum beberapa kelebihan viral marketing:
- Biaya yang Murah
Viral marketing memang sebuah strategi yang menguntungan dan sangat menghemat biaya. Pemasaran yang dilakukan dalam strategi ini tidak membutuhkan banyak biaya yang memusingkan karena konten akan viral dengan sendirinya.
Itulah mengapa sering kali hasil dari konten viral marketing dapat menutup biaya modal awal saat produksi dan memperoleh kembalian dana yang lebih besar.
- Keterikatan Kuat dengan Audiens
Viral marketing sering kali menyita perhatian publik dalam beberapa waktu, karena keunikan yang muncul. Efek kejut dari iklan yang ditayangkan membuat audiens pun ikut tertarik dalam menyebarluaskan konten yang Anda buat di media sosial mereka dan menjadi organic traffic.
Konten yang sukses dalam viral marketing adalah konten yang mampu meningkatkan interaksi di tengah-tengah audiens. Bukan hanya audiens sebuah brand itu sendiri, keterikatan konten juga dapat terpaku pada cross market dan menambah beberapa pengelompokan audiens yang baru.
- Meningkatkan Brand Awareness
Dalam sebuah strategi viral marketing, tidak hanya ada pada satu konten saja. Namun lebih jauh dari itu, ada juga fundamental yang kuat dan produk yang sudah matang. Oleh karena itu, penerapan viral marketing yang benar akan semakin mudah menarik perhatian audiens untuk melakukan transaksi.
Kekurangan Viral Marketing
Meski banyak kelebihan yang diperoleh dengan naiknya traffic secara drastis, tentu saja ada kekurangan di balik strategi viral marketing. Berikut kami rangkum beberapa kekurangannya agar Anda dapat menimang, apakah konten yang dikampanyekan akan “dibuat” untuk tujuan viral atau berjalan secara organik.
- Memperoleh Citra Negatif
Di era yang serba digital seperti sekarang, hujatan netizen hampir mustahil Anda hindari untuk sebuah konten yang kurang sampai tujuannya ke mereka. Karena audiens bisa saja mengambil sudut pandang yang berbeda dari poin apa yang ingin Anda sampaikan.
Contohnya adalah iklan sebuah brand minuman berkarbonasi yang menampilkan Kendall Jenner pada tahun 2017. Dalam iklan tersebut, model asal Amerika ini datang saat terjadinya demonstrasi Black Lives Matter dengan membawa minuman berkarbonasi tersebut, lalu membagikannya. Iklan ini lantas menuai banyak kritik karena dianggap mendompleng topik rasial sebagai ladang profit mereka.
Oleh karena itu, perhatikan kembali konten yang Anda buat agar jangan sampai menimbulkan kesan dan miskonsepsi ya!
- Dianggap Konten Spam
Konten viral yang terlampau intens ternyata tidak selamanya baik bagi sebuah brand. Ketika konten Anda sedang viral, maka konten tersebut akan muncul di berbagai tempat dan menjadi perbincangan di masyarakat secara berkelanjutan.
Hal ini akan dianggap sebuah spam bagi masyarakat, karena menimbulkan kesan yang terus muncul. Alih-alih viral dalam satu atau dua kali, masyarakat malah cenderung bosan dengan konten Anda yang selalu muncul setiap saat dan setiap waktu.
- Susah Diprediksi
Banyak sekali konten yang digadang-gadang akan segera viral ketika baru saja tayang. Namun ini tidak selalu berhasil, karena viral marketing memiliki konsep hit or miss dalam sekali waktu. Bisa saja konten yang Anda buat akan segera viral atau malah akan viral setelah tayang lewat dari berbulan-bulan lamanya.
Susahnya sebuah konten untuk diprediksi menuju viral, menjadi alasan bahwasannya keviralan bukanlah selalu menjadi tolak ukur yang baik. Anda perlu mempertimbangkan strategi marketing yang maksimal, agar konten yang Anda buat tetap terarah pada target dan tidak sisa-sia.
Tips Mengoptimasi Viral Marketing
Dengan pertumbuhan bisnis di dunia digital yang semakin masif, sebuah konten yang memiliki konsep matang akan lebih mudah menarik perhatian audiens. Oleh karena itu, banyak sekali penjual online yang berkompetisi untuk mencuri perhatian calon pembeli dengan meluncurkan konten yang menarik dan kreatif. Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam proses pembuatannya antara lain:
- Riset Audiens
Sebelum Anda membuat konten atau campaign yang berpotensi viral, kelompokkan dahulu siapa target audiens yang dituju. Caranya, sesuaikan produk yang akan Anda promosikan dengan konsep viral marketing yang sedang diramu.
Setelahnya, lakukan riset dari segi tren. Mulai dari copywriting yang catchy sampai eksekusi desain visual atau video konten yang tepat sesuai audiens. Dengan proses ini, Anda akan lebih mudah mengelompokkan konten mana yang relevan dengan audiens yang dituju.
- Sisipkan Unsur Emosional
Konten yang viral selalu identik dengan isi konten yang di dalamnya terdapat unsur emosional atau suatu yang berbeda. Unsur emosi yang menggugah perasaan tentu akan memberikan kesan tersendiri bagi audiens yang melihatnya.
Jika konten yang Anda sajikan cenderung ke arah yang biasa dan datar-datar saja, sudah dapat dipastikan bahwa audiens tidak akan tertarik dengan konten yang Anda buat. Bagaimanapun, peletakkan unsur emosi dalam konten sangatlah penting untuk menciptakan koneksi dengan informasi yang diberikan.
- Gunakan Strategi Follow The Trend
Tips terakhir yang bakal mujarab adalah follow the trend, pengguna media sosial cenderung ingin mengetahui hal-hal yang sedang tren atau viral. Itulah mengapa tren sangat berpengaruh terhadap suatu konten yang akan Anda kerjakan.
Strategi follow the trend memang sebelas dua belas dengan viral marketing, karena memanfaatkan situasi atau isu yang sedang naik daun untuk promosi brand. Gunakanlah kata kunci yang berada di puncak trending topik, di beberapa media sosial.
Walaupun pada akhirnya transaksi merupakan hal yang harus tercapai pada sebuah brand, viralnya konten yang Anda buat juga menjadi poin plus bagi brand awareness yang Anda bentuk. Viralnya sebuah konten otomatis akan menarik kesadaran audiens untuk mencari hal lain di sebuah brand Anda. Bisa saja produk lain yang sebelumnya telah rilis ikut naik lagi ke masyarakat luas.
Jadi, dengan adanya viral marketing dengan segala keuntungan dan kekurangannya, apakah Anda masih ingin menggunakan viral marketing sebagai strategi yang utama?